Halo! Selamat datang di asbak saya :)

Minggu, 27 Januari 2013

Apa kabar?

Jawaban dari pertanyaan itu mungkin akan lebih mudah kalau saja hidup hanya seputar pemenuhan kebutuhan biologis. Akan tetapi beberapa orang cukup terkutuk dengan menjadi skeptis. Ketika terlalu banyak pertanyaan bertema "ragu", kebutuhan non-biologis menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Kalau itu sudah terjadi, kau hanya punya dua pilihan, yaitu menjadi pertapa atau pemabuk. Beberapa orang mengambil pilihan kedua karena keterbatasan kemampuan untuk menjadi yang pertama.

Kembali lagi kepada pertanyaan "apa kabar?". Jawaban apa yang harusnya diberikan? Mungkin ini juga yang menjadi pembatas apakah kau mau membuka diri untuk orang yang melontarkan pertanyaan tersebut atau tidak. Walau kadang, ada baiknya untuk menyederhanakan hal tersebut dengan menjawab, "baik", karena tidak semua orang menanyakan "apa kabar" dengan sungguh-sungguh dan tidak semua orang kau biarkan untuk mengenalmu. Dan percayalah, mencoba membuka diri kepada orang yang tepat itu rasanya seperti bekerja, percuma dan melelahkan. Sialnya kebanyakan orang tidak tepat. Persetan.